Tuban - Sejumlah warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban menggelar unjuk rasa di depan pusat pengeboran minyak Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java (JOB P-PEJ). Mereka menolak rencana pengeboran dua sumur minyak baru di Dusun Gandu dan Dusun Kayunan.
Alasannya, warga menuding bahwa amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) atas rencana pemboran dua sumur baru itu belum ada.
"Kalau memang sudah ada amdalnya, mana tunjukkan kepada kami," teriak para pendemo yang menggelar orasi dengan penjagaan ketat dari personel kepolisian.
Selain masalah amdal, warga juga mempertanyakan kepedulian JOB P-PEJ terhadap warga sekitar. Selama ini, kompensasi yang diberikan masih dirasa kurang jika dibandingkan dengan dampak lingkungan yang dirasakan warga.
Tak hanya itu, warga juga menyampaikan bahwa selama ini PetroChina belum memaksimalkan rekrutmen tenaga kerja lokal. Warga sekitar mengaku sulit untuk bekerja di perusahaan Migas tersebut.
"Tenaga yang bekerja di PetroChina kebanyakan orang luar. Warga lokal sulit sekali masuk di perusahaan ini" kata Nuryanto, salah satu warga yang ikut dalam unjuk rasa tersebut.
Dalam aksinya, massa juga menghalau semua kendaraan yang akan masuk ke JOB P-PEJ. Kontan, sejumlah mobil yang akan masuk ke JOB P-PEJ itupun balik kucing lantaran khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. http://news.detik.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa meninggalkan komentar yang sopan [^_^]............ untuk menguraikan pendapat anda dan sebagai bahan diskusi