DRILLINGNEWS.COM , BOJONEGORO - Operator lapangan migas Sukowati, Blok Tuban, Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) menegaskan, jika bau menyengat dari Pad B yang membuat belasan warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mual dan muntah-muntah bukan disebabkan gas beracun (H2S). Melainkan minyak bercampur air sehingga tidak berbahaya.
Field Admin Superintendant JOB P-PEJ, Basith Syarwani, mengungkapkan, pihaknya sudah menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada kegiatan well test di sumur 29 Pad B. Pekerjaan tersebut telah selesai pada pukul 17.30 WIB dengan melakukan pembersihan peralatan bernama Rig Down.
"Pada saat mempreteli peralatan tersebut, ada satu barang berupa balok besi yang jatuh dan menimpa well head atau kepala sumur yang ada dibawah," imbuhnya.
Saat balok tersebut jatuh dan menimpa well head, lanjut dia, langsung terjadi kebocoran minyak karena posisi well head memang sedikit miring. Kebetulan, sumur 29 itu baru berproduksi dan mengeluarkan minyak bercampur air.
"Memang keluar bau, itu bukan H2S atau gas berbahaya," sangkal Basith.
Dia menyatakan, saat well head bocor sebanyak 5 karyawan diantaranya Supri, Eko, dan Ayat yang masih berada di atas Rig kemudian turun dan langsung menutup kebocoran sumur supaya berhenti dan tidak berbau.
"Saat itulah Ayat terpeleset dan sempat pingsan, lalu dilarikan ke RS Aisyah. Jadi bukan karena gas itu," elaknya.
Pihaknya menyatakan, apabila gas yang keluar adalah H2S atau gas berbahaya maka sensor atau alarm di seluruh lokasi Pad B akan merespon dan tentunya membunyikan alarm. Tidak itu saja, semua sistem yang ada secara otomatis akan mati.
"Tadi tidak ada alarm yang bunyi, jadi ya bukan H2S tapi namanya Cemical," tegas Basith.
Basith juga menyampaikan belum mengetahui kondisi masyarakat di sekitar lokasi Pad B yang mengalami mual dan muntah akibat bau menyengat. Namun, bisa dipastikan warga yang mual maupun muntah hanya karena tidak terbiasa dengan bau tersebut atau dampak psikologis saja.
"Bahkan petugas sweeper membawa alat pendeteksi H2S, kalau memang ada pasti langsung bertindak," katanya.